02 August 2013

Inilah Tanda-Tanda Malam Lailatul Qadar

Malam Lailatul Qadar adalah malam yang lebih baik daripada 1000 bulan. Maka barang siapa mendapatkan malam kemuliaan tersebut maka sama dengan dia telah beribadah selama 1000 bulan atau setara dengan 83 tahun 4 bulan. Pada malam itu malaikat-malaikat Allah turun ke dunia untuk mengatur segala urusan.


Allah Subhanahu Wata'ala berfirman di dalam Surat Al-Qadar ayat 1-5;

"Sesungguhnya kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar."

Dari ayat tersebut menyebutkan, jika umat islam beribadah pada malam tersebut, nescaya pahalanya sama dengan pahala 1000 bulan atau setara dengan beribadah selama 83 tahun 4 bulan. Kerana itu Rasulullah saw mengajarkan untuk perbanyak solat, zikir, doa, membaca Al Qur’an, bersedekah, dan berjihad di jalan Allah pada malam Lailatul Qadar tersebut.

Ada beberapa tanda datangnya malam mulia dan penuh berkah itu, sebagaimana yang dikemukakan Rasulullah SAW, diantaranya:


1. Udara dan Suasana Pagi nan Tenang

Udara dan suasana pagi yang tenang. Ibnu Abbas RA berkata: Rasulullah SAW bersabda : "Lailatul qadar adalah malam tentram dan tenang, tidak terlalu panas dan tidak pula terlalu dingin, esok paginya sang surya terbit dengan sinar lemah berwarna merah."

Dari Ibnu Abbas ra, ia berkata: Rasulullah SAW bersabda (yang ertinya), “(Malam) Lailatul Qadar adalah malam yang indah, cerah, tidak panas dan tidak juga dingin, (dan) keesokan harinya cahaya sinar mataharinya melemah kemerah-merahan.” (HR: Thayalisi, Ibnu Khuzaimah, Bazzar, sanadnya hasan).


2. Sinar matahari Pagi yang menyilaukan

Dari Ubay ra, ia berkata: Rasulullah SAW bersabda (yang artinya), “Pagi hari malam Lailatul Qadar, matahari terbit tanpa sinar menyilaukan, seperti bejana hingga meninggi.” (HR: Muslim).


3. Bulan nampak separuh bulatan

Dari Abu Hurairah, ia berkata: Kami menyebutkan malam Lailatul Qadar di sisi Rasulullah sallallahu ‘alaihi wa sallam beliau bersabda (yang ertinya), “Siapa di antara kalian yang ingat ketika terbit bulan, seperti syiqi jafnah (setengah bejana).” (HR: Muslim)

Abu Hurairah ra pernah berkata bahawa mereka pernah berdiskusi tentang lailatul qadar disamping Rasulullah SAW lalu beliau bersabda; "Siapakah dari kalian yang masih ingat tatkala bulan muncul, yang berukuran separuh purnama."


4. Malam yang Indah dan Tenang

Sewaktu malam tampak terang, tidak dingin, tidak berawan, tidak hujan, tidak panas, tidak ada angin kencang, dan tidak ada aktivitas meteor yang jatuh digalaksi.

Rasulullah SAW bersabda: "Lailatul qadar adalah malam yang terang, tidak panas, tidak dingin, tidak ada awan, tidak hujan, tidak ada angin kencang dan tidak ada yang dilempar pada malam itu dengan bintang (lemparan meteor bagi syaitan)" (HR. at-Thabrani dalam al-Mu'jam al-Kabir 22/59 dengan sanad hasan), sebagaimana hadits dari Watsilah bin al-Asqa.


5. Terbawa ke alam mimpi

Beberapa sahabat Rasulullah SAW mengalami mimpi berjumpa dengan malam lailatul qadar.


6. Ketenangan Hati

Thama'ninah (tenang), maksudnya ketenangan hati dan lapangnya dada seorang mukmin. Dia mendapatkan ketenanangan dan ketenteraman serta lega dada pada malam itu lebih banyak dari yang didapatkannya pada malam-malam selainnya.

Orang yang beribadah pada malam tersebut merasakan nikmatnya ibadah, ketenangan hati dan kenikmatan bermunajat kepada Allah, tidak seperti malam-malam lainnya.



I'tikaf di Malam Lailatul Qadar

Lantas, bagaimana mengisi malam lailatul qadar tersebut? Rasulullah mengajarkan kepada umatnya untuk menghidupkan 10 malam terakhir bulan Ramadan dengan cara beritikaf atau berdiam diri di dalam Masjid dengan memperbanyak amalan-amalan.

Diriwayatkan dari Aisyah ra. berkata, “Nabi apabila telah masuk sepuluh malam (yang akhir dari bulan Ramadan) beliau mengikat sarung beliau, menghidupkan malam, dan membangunkan isteri beliau.” (HR Bukhari).

Adapun doa yang dibaca oleh Rasulullah SAW ketika menghadapi malam lailatul qadar yakni diriwayatkan dari Aisyah ra bahwa dia bertanya: "Wahai Rasulullah, bagaimana jika aku tahu suatu malam dari lailatul qadar, apa yang harus aku baca pada malam tersebut?"

Beliau Rasulullah saw bersabda: "Bacalah, Allahumma innaka afuwun karim tuhibbul afwa fa’ fu’anna”. Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun, Engkau menyukai ampunan, maka ampunilah aku”. (Hadits Riwayat Lima Imam selain Abu Dawud).

Siapa yang merindukan Lailatul Qadar hendaknya ia bersungguh-sungguh dalam sisa hari Ramadhan ini, khususnya di sepuluh hari terakhirnya. Semoga satu dari sepuluh malam terakhir yang kita hidupkan tersebut adalah Lailatul Qadar. Sehingga kita mendapatkan pahala dan ganjaran yang besar. 

Selain itu, sesungguhnya ini adalah bentuk iqtida' (mengikuti dan mencontoh) Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam. kita juga memperbanyak doa dan pengharapan kepada-Nya untuk kebaikan diri kita, keluarga, dan kaum muslimin secara keseluruhan.


No comments:

Post a Comment